DPRD dan Pemkab Sidoarjo Bahas APBD 2026, Fokus Lapangan Kerja dan Lingkungan
DPRD dan Pemkab Sidoarjo bahas APBD 2026. Fokus pada penciptaan 100 ribu lapangan kerja, peningkatan UMKM, serta perbaikan kualitas lingkungan hidup.
Memuat...
DPRD Sidoarjo minta SOP dan sistem deteksi dini limbah B3 untuk cegah pencemaran lingkungan serta lindungi kesehatan masyarakat.
SIDOARJOUPDATE – Komisi C DPRD Sidoarjo menyoroti serius pengelolaan limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) yang dinilai berpotensi membahayakan lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Hal ini dibahas dalam rapat kerja bersama Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Sidoarjo terkait penyusunan dokumen program kedaruratan pengelolaan limbah B3 tingkat kabupaten.
Anggota Komisi C DPRD Sidoarjo, Muh Zakaria Dimas Pratama, menekankan pentingnya standar operasional prosedur (SOP) tanggap darurat serta sistem deteksi dini di kawasan industri.
“Kita tidak boleh hanya menunggu laporan masyarakat. Kabupaten Sidoarjo harus memiliki sistem deteksi dini, SOP tanggap darurat yang jelas, serta tim khusus penanganan B3,” ujarnya, Rabu (27/8/2025).
Dimas mengingatkan sejumlah kasus pencemaran dan insiden terkait limbah B3.
“Ancaman kerusakan lingkungan dan kesehatan warga ini nyata. Jika limbah B3 tidak dikelola dengan SOP yang jelas, dampaknya akan merugikan masyarakat,” tegas Dimas, yang juga Ketua DPD Partai NasDem Sidoarjo.
Komisi C DPRD berkomitmen mendorong penguatan regulasi serta dukungan anggaran untuk memperkuat program kedaruratan limbah B3.
Langkah tersebut mencakup:
“Program ini tidak boleh hanya tertulis di atas kertas. Harus ada pengawasan, teknologi, serta keterlibatan masyarakat,” imbuhnya.
Menurut Dimas, dokumen program kedaruratan pengelolaan B3 harus menjadi pedoman bersama pemerintah, industri, dan masyarakat.
“Dengan SOP yang jelas, deteksi dini bisa dilakukan, dan penanganan darurat dapat berjalan lebih cepat,” pungkasnya. (RM/SN/SU.id)
DPRD dan Pemkab Sidoarjo bahas APBD 2026. Fokus pada penciptaan 100 ribu lapangan kerja, peningkatan UMKM, serta perbaikan kualitas lingkungan hidup.
Warga Sidoarjo desak pembukaan akses jalan Mutiara Regency untuk atasi kemacetan di Desa Jati. DPRD dorong musyawarah semua pihak.
PKB DPRD Sidoarjo desak pemkab atasi penurunan PAD Rp28 miliar dari retribusi demi jaga pelayanan publik.