Tiga Korban Runtuhnya Musala Ponpes Al Khoziny Berhasil Diidentifikasi
Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tiga korban baru musala Ponpes Al Khoziny, menambah total jadi 50 dari 67 kantong jenazah.
Memuat...
Jembatan utama ke kawasan wisata tambak di Sedati, Sidoarjo ambrol. Akses warga dan pelaku usaha terhenti, warga berharap segera diperbaiki.
SIDOARJOUPDATE — Jembatan utama menuju kawasan wisata tambak di Dusun Gisik Kidul, Desa Tambak Cemandi, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, ambrol pada Selasa pagi (7/10/2025) sekitar pukul 08.00 WIB.
Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam insiden tersebut, namun akses warga menuju lokasi wisata dan area tambak kini terputus total.
“Untungnya pas ambrol tidak berbarengan orang lewat. Kalau tidak, bisa bahaya,” ujar Kasianto, Ketua RW 01 Dusun Gisik Kidul, Rabu (8/10/2025).
Menurut Kasianto, jembatan yang ambruk itu merupakan satu-satunya akses utama warga dan wisatawan menuju kawasan wisata tambak di sisi timur Desa Tambak Cemandi.
Sejak jembatan tersebut rusak, pelaku usaha kecil seperti warung bakaran dan pengupas duri ikan tidak bisa berjualan seperti biasa.
“Kalau mobil gak bisa lewat karena jembatannya kecil dan dari kayu,” tambahnya.
Warga kini hanya mengandalkan jembatan darurat dari kayu di sisi utara sungai. Jembatan ini hanya cukup untuk kendaraan roda dua, sehingga kendaraan roda empat tidak dapat melintas sama sekali.
Kasianto menjelaskan, usia jembatan yang ambrol sudah mencapai 35 tahun dan belum pernah mengalami perbaikan sejak pertama kali dibangun.
Selama ini, jembatan tersebut menjadi tulang punggung aktivitas ekonomi masyarakat sekitar tambak, terutama bagi UMKM yang bergantung pada kunjungan wisatawan.
“Sebelum ambrol, jembatan itu jadi akses utama perekonomian warga. Sekarang kami hanya bisa pasrah,” katanya.
Warga sempat berinisiatif melakukan perbaikan secara swadaya, namun rencana itu urung dilakukan karena adanya larangan dari pihak berwenang.
Menurut Kasianto, mereka diminta untuk menunggu perbaikan resmi dari pemerintah daerah.
“Katanya harus menunggu perbaikan dari pemerintah, jadi gak boleh dibangun sendiri,” ujarnya.
Warga berharap pemerintah segera menindaklanjuti kerusakan jembatan tersebut. Jika dibiarkan terlalu lama, aktivitas ekonomi dan wisata tambak bisa lumpuh total.
“Kemarin sudah sempat disurvei, tapi sampai sekarang belum ada kabar kelanjutannya,” pungkas Kasianto. (RM/SN/SU.id)
Tim DVI Polda Jatim berhasil mengidentifikasi tiga korban baru musala Ponpes Al Khoziny, menambah total jadi 50 dari 67 kantong jenazah.
Pembangunan jalan beton Kureksari–Kepuhkiriman senilai Rp7,7 miliar capai 15,3 persen. Diharapkan rampung sebelum akhir Desember 2025.
Mensos Gus Ipul jenguk Haical, korban selamat Ponpes Al-Khoziny yang diamputasi. Pemerintah pastikan pendampingan dan bantuan penuh.