Memuat...

  • 21 September 2025 05:42 AM

Wabup Mimik Ajak Warga Sidoarjo Aktif Awasi Pemilu Lewat Keterbukaan Informasi

Wabup Mimik Ajak Warga Sidoarjo Aktif Awasi Pemilu Lewat Keterbukaan Informasi

Wabup Sidoarjo Mimik Idayana ajak masyarakat aktif awasi Pemilu lewat keterbukaan informasi publik demi demokrasi jujur dan bermartabat.

Sidoarjo – Wakil Bupati Sidoarjo, Hj. Mimik Idayana, menyoroti rendahnya partisipasi pemilih pada Pilkada 2024 yang hanya mencapai 70 persen dari total 1,47 juta daftar pemilih tetap (DPT).

Untuk itu, ia mengajak masyarakat lebih aktif dalam mengawal jalannya pesta demokrasi dengan memanfaatkan keterbukaan informasi publik.

“Partisipasi masyarakat dalam mengawasi Pemilu akan semakin kuat jika didukung akses informasi yang terbuka, akurat, dan mudah dipahami. Dengan begitu, kita bisa bersama-sama mewujudkan proses demokrasi yang jujur, adil, bebas, rahasia, dan bermartabat,” ujarnya saat membuka Forum Literasi Keterbukaan Informasi Publik Pengawasan Pemilu dan Pemilihan di Aula Majapahit BKD Sidoarjo, Rabu (20/8/2025).

Mak Mimik menekankan bahwa keterbukaan informasi publik adalah hak setiap warga. Ia berharap masyarakat tidak hanya menggunakan hak pilih, tetapi juga ikut memastikan setiap tahapan pemilu berjalan sesuai aturan.

wabup-mamik-2.jpg

“Mari kita manfaatkan keterbukaan informasi dengan bijak untuk memperkuat pengawasan bersama. Jangan sampai hoaks justru melemahkan demokrasi,” tegasnya.

Berdasarkan catatan KPU Sidoarjo, tingkat partisipasi pemilih pada Pemilu 2024 mencapai 86 persen dari 1,46 juta DPT. Namun, saat Pilkada 2024, angkanya turun menjadi sekitar 70 persen dari 1,47 juta DPT. Angka ini juga lebih rendah dibanding Pilkada 2020 yang mencapai 71,07 persen.

Ketua Bawaslu Kabupaten Sidoarjo, Agung Nugraha, menilai forum literasi ini menjadi langkah strategis meningkatkan pemahaman publik tentang hak memperoleh informasi sekaligus pengawasan partisipatif.

“Pengawasan Pemilu tidak bisa hanya dilakukan penyelenggara atau pengawas. Peran masyarakat sangat penting. Dengan literasi yang baik, masyarakat bisa lebih kritis dan aktif dalam mengawal demokrasi di Sidoarjo,” ujarnya.

Forum tersebut diikuti akademisi, mahasiswa, organisasi perempuan, organisasi masyarakat, serta warga umum. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang edukasi dan kolaborasi dalam membangun budaya keterbukaan sekaligus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam setiap tahapan demokrasi di Kabupaten Sidoarjo. (RM/SN/SU.id)